Sunflower Prayers
Sunday, September 11, 2011
Friday, April 29, 2011
kami
mengerti
apa bila hantaman imaji dan fikiran kotor menjoroki kepala kami jatuh kepelukan emosi paling tinggi
kami
harus
mengerti"
namun, satu, dua, tiga, lima, tujuh matahari lama kelamaan harus pula pergi.
karena akhirnya manusia memang tak akan lagi mengerti tentang matahari yang bicara dengan cahayannya.
tak ada lagi yang mengerti kuat sorotnya yang berkata bahwa ia begitu lelah.
mungkin kah kita? terlalu sibuk dengan lisan yang tak kunjung menyatu sempurna kepada sesamanya
berkelahi dengan kata yang sebenar nya satu arti
meronta keluar dari ikatan yang sebenarnya sudah menjadi urat nadi
kami tidak mengerti, kenapa bicara dengan sebuah rasa atau hanya logika membuat semua menjadi terkunci
yang kuncinya hanya ada didalam keadilan bersama kasih sayang. yang pada hari ini telah habis dikuras jadi tatap kosong yang lupa bagaimana carannya terawang sinar yang sedikit gelap.
ternyata, kami tidak mengerti.
Sunday, April 17, 2011
could feel
The sound
of the sparrows
& feel child hood
pulling me
back again
me pulling back
again
& feel embraced
by reality
again
I would die
Gladly die
Cerita tentang Si Pengitar Dunia
sebuah malam
dimana si bulan dan bintang saling berkoalisi bercerita
sedikit tentang langit yang terlihat birunya saat siang
mereka berencana mencuri warna itu dari matahari si penduduk sang siang
si matahari mah,
tertawa saja.
karena ia terlalu bijak pula untuk menjaga biru yang setia kepadanya
si bulan dan bintang hanya terus mecoba,
sampai segala purnama dan sabit dilewatinya
tak kenal cuaca, kebal dengan awan gelap yang tutup diri mereka
"tak akan dapat" kata Tuhan.
maka langsung lah mereka diam di tempat, mengecilkan diri agar manusia iba
tapi iba tak diberikan oleh manusia
karena yang mereka bisa lakukan saat melihat si bulan dan pasukan bintang,
memuji mereka
di dalam gelap
dan bulan dan bintang pun bersujudlah mereka,
didalam gelap, mereka hidup dan menjadi indah
tak seperti matahari
yang tak ada satu orang pun dapat melihat dirinya
di dalam terang yang ia berikan
& will get me well
Beautiful friend
This is the end
My only friend,
the end
Of our elaborate plans, the end
Of everything that stands, the end
No safety or surprise, the end
I'll never look into your eyes...
again
Can you picture what will be
So limitless and free
Desperately in need
of some
stranger's hand
In a
desperate land
Lost in a Roman
wilderness of pain
And all the children are insane
All the children are insane
Waiting for the summer rain, yeah
There's danger on the edge of town
Ride the King's highway, baby
Weird scenes inside the gold mine
Ride the highway west, baby
Ride the snake, ride the snake
To the lake, the ancient lake, baby
The snake is long, seven miles
Ride the snake
he's old, and his skin is cold
The west is the best
Get here, and we'll do the rest
The blue bus is callin' us
Driver, where you taken' us
The killer awoke before dawn, he put his boots on
He took a face from the ancient gallery
And he walked on down the hall
He went into the room where his sister lived, and...then he
Paid a visit to his brother, and then he
He walked on down the hall, and
And he came to a door
and he looked inside
Father, yes son, I want to kill you
Mother
I want to
f- you
Come on baby, take a chance with us
And meet me at the back of the blue bus
This is the end
Beautiful friend
This is the end
My only friend, the end
It hurts to set you free
But you'll never follow me
The end of laughter and soft lies
The end of nights we tried to die
This is the end
The Doors - The End
“ | "Everytime I hear that song, it means something else to me. It started out as a simple good-bye song probably just to a girl, but I see how it could be a goodbye to a kind of childhood. I really don't know. I think it's sufficiently complex and universal in its imagery that it could be almost anything you want it to be." | ” |
Wednesday, April 13, 2011
Sunday, April 10, 2011
dan warna warna pastel yang berserakan dibawah jalan, di ujung jalan
meringis naik ke atas terbang
aku di bawah ranting ranting pohon berbalut dedauan tertidur menimpa tangan,
diatas hijau rumput dan dibawah kuning matahari
tersenyum bebalut katun dan bersepedah
memakai sepatu baik yang membawaku ketempat yang baik itu juga
sendirian dan karena itu aku benar
menyenangkan tanpa terbagi dan membagi
tak tau rasanya
hm hangat, tidur selamanya disini
sambil menutup muka ku memandang dasar topi jerami berpita bunga matahari
biru susu
disebelah ilalang dan tak ditemukan
by Adinda Viantiaisha Fadlil on Tuesday, 30 March 2010 at 12:23
kami ingin pulang,
kembali ke pangkuan malam
saat ibu pun masih tak tahu akan mengenal anaknya.
dan kembali melihat pagi terisi
dengan bangunnya manusia
memulai hari
tapi tak guna juga kami bersimpuh
meminta sendi kepala kami
menoreh terus ke arah punggung yang tak bermata.
karena bandul rasa yang sekarang dikalungkan di leher kami
akan tetap berdegup sesuai irama tapak kami berjalan
kedepan.
walau juga kisah tak pernah terungkap
walau juga terguling kepala kami saat kami tidak siap
walau juga berjuang kami mengisi yang hampa dengan peras senyum yang tak tahu darimana datangnya
kami pernah, bertahan. dan terlepas.
dan memang
tidak apa bila kamu tidak mengetahuinya
dari sanalah kami tak butuh buku
atau sepatu hitam bertali untuk belajar suatu keikhlasan.
tentang apa yang sebenarnya kami lihat.
hanya Tuhan yang tau.
tak akan ada sesama kami yang mengerti
satupun.
maka itu
yang kami inginkan hanya seperti:
ingatkah kamu saat senyum melanda mengucapkan nama satu sama lainnya?
segalanya terlihat baik baik saja.
sedangkan dasarnya kami tak kenal kamu
sekenal kenalnya
kami hanya mengenal Kamu.
dan semua
baik
baik
saja.
saat kamu atau kami mencoba bedah apa yang dibalik kamu atau kalian semuanya
seakan semua selesai
saat kamu mencari kesempurnaan
seakan semuanya sulit tapi indah
dan saat semuanya gagal
seakan apa rasamu?
kami ingin tersenyum didalam maupun dibaliknya
kami ingin tidak mengenal sejauh itu adanya.
karena saat itu, kamu akan lupa, tentang kami yang tidak sempurna.
kamu lupa dan kecewa
kamu tidak akan mengerti
kita semua tidak akan mengerti.
Tuesday, April 05, 2011
Pencari Tapak
Sunday, April 03, 2011
maafkan aku karena sudah mati sebelum sempat tembak satu peluru senapan yang telah kau percayakan.
Sunday, March 27, 2011
Menunggu Sayap Jatuh.
Thursday, March 10, 2011
Monday, February 28, 2011
Tulisan untuk Kawan
Saturday, February 26, 2011
Thursday, February 17, 2011
Pencari Sayap
dilinang nya berjalan rencana mu, menghisap setiap radang yang membeku.
Thursday, February 10, 2011
Friday, January 21, 2011
jangan lepas jemari yang terikat kuat ini
hari ini hari terakhir dan mungkin penetuan
sekaligus pesta aku kamu kami dan kita
jangan pernah lupa keringat semangat yang tercemar air mata kita bersama itu
dan jangan pernah lupa juga cara membangun hari esok dengan jutaan tawa yang loncat dari setiap mata dengan binar binar nya itu
itu adalah hari yang menjadi guru terbesar dalam berjuta juta jamku terakhir ini.
dan pasti kau merasakan nya,
gembira sekaligus takut ini tercampur ,
lalu aku telah membungkusnya dalam harapan
dan aku berdoa semoga kita bisa selalu bertukar
22 mei 2009- 23 mei 2009
this is the first step to long long the end-
by Adinda Viantiaisha Fadlil on Saturday, 23 May 2009 at 01:07
dan hari pertama Maventa Party terlaksana
Sunday, January 02, 2011
kami tidur di atas krim vanila
dan jatuh kebawah sayap burung gereja
diajak melompat terbang jatuh dan mengkiuk
ia kenalkan aku dengan warna
dan ditinggalkan nya aku di atas petal bunga yg terikat oleh sepalnya
aku disuruh tidur didalam kuncup putik nya
wangi lembut
dengan warna norak
persis seperti warna yang kupunya
aku minum sedikit madu dilambung bunga itu
tiba tiba si lebah datang menampar mukaku dengan sayap nya
aku tarik belang si lebah dan lebah pergi meninggalkan aku dengan bungaku ini
ditinggal lah aku hanya berdua
tapi tiba bodoh aku cari si lebah konyol itu
yang ku temukan hanya ia yang terbang terbang di dalam otak ku
menusuk nusuk rasa ku dengan buntutnya
kenapa juga dia disini?
lebah konyol.
by Adinda Viantiaisha Fadlil on Wednesday, 22 September 2010 at 18:33
Sunday, December 19, 2010
Wednesday, December 08, 2010
Monday, December 06, 2010
Thursday, December 02, 2010
Monday, November 29, 2010
dikaki cantik seorang nona, terpasang diam sepasang sepatu