Sunday, April 10, 2011

karena ketiadaan rasa yang harusnya jelas dipersatukan ada atau dijauhkan semestinya
kami ingin pulang,
kembali ke pangkuan malam
saat ibu pun masih tak tahu akan mengenal anaknya.
dan kembali melihat pagi terisi
dengan bangunnya manusia
memulai hari

tapi tak guna juga kami bersimpuh
meminta sendi kepala kami
menoreh terus ke arah punggung yang tak bermata.
karena bandul rasa yang sekarang dikalungkan di leher kami
akan tetap berdegup sesuai irama tapak kami berjalan
kedepan.

walau juga kisah tak pernah terungkap
walau juga terguling kepala kami saat kami tidak siap
walau juga berjuang kami mengisi yang hampa dengan peras senyum yang tak tahu darimana datangnya

kami pernah, bertahan. dan terlepas.
dan memang
tidak apa bila kamu tidak mengetahuinya
dari sanalah kami tak butuh buku
atau sepatu hitam bertali untuk belajar suatu keikhlasan.

No comments:

Post a Comment

leave a pleasure to give an opinion :)

अनुयायियों